Profil Desa Tumenggungan

Ketahui informasi secara rinci Desa Tumenggungan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tumenggungan

Tentang Kami

Profil Desa Tumenggungan, Selomerto, Wonosobo. Mengupas jejak sejarahnya sebagai pemukiman kuno yang terkait dengan figur Tumenggung, serta transformasinya menjadi sentra batik Wonosobo dan basis agribisnis yang dinamis.

  • Warisan Sejarah yang Kuat

    Nama "Tumenggungan" mengindikasikan status historis desa ini sebagai bekas tempat tinggal atau pusat administrasi seorang Tumenggung, memberikan lapisan identitas sejarah yang mendalam.

  • Sentra Kerajinan Batik Wonosobo

    Desa ini merupakan salah satu kantong utama pelestarian dan produksi Batik Wonosobo, sebuah industri kreatif yang digerakkan oleh para perajin lokal, khususnya kaum perempuan.

  • Basis Pertanian yang Produktif

    Sebagai bagian dari Kecamatan Selomerto yang subur, Tumenggungan ditopang oleh sektor pertanian yang kuat, terutama padi sawah dan palawija, yang menjamin ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi.

XM Broker

Di Kecamatan Selomerto, sebuah desa menyimpan warisan ganda yang menjadikannya unik: jejak sejarah kebangsawanan masa lalu dan denyut kreativitas dari seni batik yang terus hidup. Desa Tumenggungan, dengan namanya yang sarat akan makna historis, bukan hanya sekadar wilayah agraris. Ia adalah sebuah kanvas budaya, tempat para perajin dengan tekun melestarikan motif-motif khas Wonosobo di atas selembar kain, sambil tetap berpijak pada fondasi pertanian yang telah menghidupi leluhur mereka selama berabad-abad.


Jejak Sejarah dalam Nama "Tumenggungan"

Identitas Desa Tumenggungan tidak bisa dilepaskan dari asal-usul namanya. Dalam struktur pemerintahan feodal Jawa, "Tumenggung" adalah gelar bagi seorang bupati atau pejabat tinggi yang memegang kendali atas suatu wilayah. Nama "Tumenggungan" secara harfiah berarti "tempat seorang Tumenggung". Hal ini menjadi penanda kuat bahwa di masa lampau, desa ini kemungkinan besar merupakan lokasi kediaman, pusat kekuasaan, atau setidaknya tanah lungguh (apanase) dari seorang Tumenggung yang berpengaruh dalam sejarah awal Wonosobo.Meskipun bukti fisik seperti bangunan kadipaten mungkin telah sirna, warisan nama ini terus hidup dan menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat. Ia memberikan sebuah narasi sejarah yang membedakan Tumenggungan dari desa-desa lain, menandakannya sebagai sebuah pemukiman kuno dengan akar historis yang dalam.


Denyut Kreativitas dari Sentra Batik Wonosobo

Di era modern, warisan kreativitas di Desa Tumenggungan terwujud dalam bentuk industri kerajinan batik. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra utama bagi para perajin Batik Wonosobo. Di rumah-rumah warga, terutama kaum perempuan, keterampilan membatik diwariskan dan dipraktikkan, menghasilkan karya-karya yang khas dan bernilai seni tinggi.Para perajin di sini umumnya memproduksi batik tulis dengan motif-motif yang terinspirasi dari kekayaan alam dan budaya Wonosobo, seperti motif Carica, Purwaceng, hingga topeng Lengger. Industri batik ini menjadi pilar ekonomi kreatif yang penting, memberikan sumber pendapatan alternatif di luar sektor pertanian dan secara langsung memberdayakan perempuan. Keberadaan kelompok-kelompok perajin batik menjadi wadah untuk saling belajar, berbagi desain dan melakukan pemasaran secara kolektif, memastikan bahwa seni adiluhung ini terus lestari dan berkembang.


Pertanian sebagai Fondasi Utama

Selayaknya desa-desa di Kecamatan Selomerto, fondasi utama perekonomian Desa Tumenggungan tetaplah sektor pertanian. Lahan sawah yang subur dan teririgasi dengan baik mendominasi lanskap desa. Pertanian padi menjadi aktivitas agraris primer yang menjamin ketahanan pangan bagi masyarakat. Selain padi, para petani juga menanam berbagai jenis palawija dan tanaman hortikultura lainnya sebagai bagian dari diversifikasi usaha tani. Sektor pertanian yang stabil inilah yang memberikan ruang dan ketenangan bagi masyarakatnya untuk juga mengembangkan dan menekuni bidang lain yang membutuhkan kreativitas, seperti membatik.


Data Wilayah dan Komunitas

Desa Tumenggungan secara administratif berlokasi di Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Luas wilayahnya tercatat sekitar 168 hektare. Berdasarkan data kependudukan per 25 September 2025, desa ini dihuni oleh 4.550 jiwa. Tingkat kepadatan penduduknya tergolong tinggi, mencapai 2.708 jiwa per kilometer persegi, yang mencerminkan sebuah komunitas yang padat dan telah lama mapan. Masyarakatnya dikenal ulet dan kreatif, mampu menyeimbangkan antara pekerjaan agraris yang menuntut ketahanan fisik dengan kerajinan batik yang membutuhkan ketelatenan dan cita rasa seni.


Visi Masa Depan: Menuju Desa Wisata Budaya dan Sejarah

Dengan modal ganda berupa warisan sejarah dan industri batik yang hidup, Desa Tumenggungan memiliki visi besar untuk berkembang menjadi sebuah desa wisata yang berbasis pada budaya dan sejarah. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengemas kedua potensi ini menjadi sebuah pengalaman wisata yang menarik dan otentik.Beberapa strategi pengembangan yang dapat diimplementasikan antara lain:

  1. Pengembangan "Kampung Batik": Menciptakan sebuah jalur atau area khusus di desa di mana pengunjung dapat melihat langsung proses membatik di beberapa galeri atau rumah perajin, serta mengikuti workshop singkat untuk mencoba membatik.

  2. Penelusuran dan Penandaan Sejarah: Bekerja sama dengan sejarawan dan dinas kebudayaan untuk meneliti lebih dalam sejarah desa dan memasang penanda-penanda informasi di titik-titik yang dianggap bersejarah.

  3. Sinergi dengan Produk Lokal Lain: Mengintegrasikan pengalaman wisata dengan kuliner atau produk pertanian lokal, menciptakan paket wisata yang lengkap.

  4. Pemasaran Digital yang Kuat: Membangun narasi yang menarik tentang sejarah dan batik Tumenggungan melalui media sosial dan platform digital lainnya untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Pada akhirnya, Desa Tumenggungan adalah sebuah perpaduan yang harmonis antara masa lalu dan masa kini. Dengan terus merawat ingatan akan sejarahnya dan menggoreskan canting untuk masa depan, masyarakat Tumenggungan sedang menuliskan babak baru dalam kisah desa mereka sebagai salah satu pusat kebudayaan yang paling dinamis di Wonosobo.